Terasa
berbeda.. Itu yang kurasa..
Mungkin salahku yang tak pernah bisa mengerti,
hingga perlahan kurasakan dia beranjak pergi..
Begitu banyak cerita yang
tersampaikan meski hanya lewat tatapan.
Hingga aku seakan takut bertemu
pandang..
Aku takut untuk melihat semua kenyataan..
Entahlah...,
Mungkin ini bukan
cerita ftv, mungkin pula bukan kisah terumit yang pernah dialami.
Namun
kesedihan, tak kuasa untuk kutahan..
Aku
butuh sendiri..
Merenungi segala yang terjadi, dan berharap tersadar dari
mimpi..
Aku bukan tokoh protagonis sebuah cerita yang pasti mendapatkan akhir
bahagia.
Meski kuakui, aku pun tak mau berperan antagonis yang membuatku
kehilangan nyawa di akhirnya.
Sesaat kurasa aku hanya cameo dalam cerita yang
dipandang sebelah mata.
Aku
semakin rapuh dengan jalan yang kutempuh.
Mencari pegangan dalam setiap titian.
Aku seakan tak bisa sendiri untuk menghadapi.
Aneh..
Karena sendiri pernah
kuanggap sebagai sahabat sejati.
Namun harus kuakui, semua berubah saat dia
kutemui.
Berbagi cerita dan bercanda dalam tiap waktu yang dilewatkan bersama.
Melepas
semua kepenatan hidup yang ada.
Tangisan pun seakan menjadi ungkapan kebebasan.
Kebebasan untuk saling mengerti dan memahami.
Ah..namun itu beberapa saat yang lalu..
Lalu,
siapa aku kini??
Mungkin sekarang dia mulai menyadari.
Aku hanyalah seorang
biasa yang manja dan tak bisa peduli.
Hanya menginginkan apa yang kuingini.
Entahlah...,
Hanya Dia yang Maha Mengetahui.
Meski kurasa kenyamanan itu masih
ada,
namun mungkin mulai tertutup dengan logika.
namun mungkin mulai tertutup dengan logika.
Aku hanya bisa mencoba
memahaminya.
Namun
seperti terucap dalam janji,
Aku tak akan pernah berhenti, kan selalu setia
menemani,
dan menjadi orang yang berusaha selalu peduli. Hingga aku tak
bernyawa nanti.
Meski kini terasa terbuang, namun aku tak pernah menghilang.
Aku akan terus tersenyum dalam setiap nuansa bahagia maupun kepahitan.
Aku
pun tak kecewa meski kini aku mulai sendiri.
Kembali kepada sahabat sejati.
Menghilang dari keramaian yang bagai ilusi.
Biarkanlah kuhabiskan waktu dalam keheningan.
Memacu deru dalam debu
gelapnya malam.
Dan kunikmati kebebasan.
Meski dalam kepedihan..
Dalam
kesedihan yang tertahan, kutulis sebuah catatan...
Terdengar
alunan lembut Elisa dengan lagu “Dancing”
“No, I won't step back but I'll look down
to hide from your eyes
'cause what I feel is so sweet and I'm scared that even my own breath
Oh could burst it if it were a bubble
And I'd better dream if I have to struggle”
'cause what I feel is so sweet and I'm scared that even my own breath
Oh could burst it if it were a bubble
And I'd better dream if I have to struggle”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar