Rabu, 18 April 2012

Kenangan dalam Sebuah Angan




Kapan pertama kali kalian ingat mengenai sesuatu? Mungkin susah untuk menjawabnya karena itu pasti saat kita masih sangat kecil, atau balita. Dan kita tidak ingat itu sudah berapa lama. Namun pertanyaan yang lebih mudah mungkin dapat diutarakan dengan kalimat, kejadian apa yang kalian ingat pertama kali? Saat kita masih taman kanak-kanak, mungkin memang tidak banyak yang sudah dapat kita ingat, namun kita sudah mulai ingat tentunya berbagai kejadian yang terjadi saat masih TK tersebut. Kalau begitu, mungkin ingatan pertama kita terjadi sebelum kita masuk sekolah taman kanak-kanak. Membayangkan ekspresi bayi yang baru lahir, kadang terlintas, apa yang sedang dia pikirkan. Namun bayi yang baru dilahirkan tentunya masih sangat prematur untuk bisa memahami dan mengingat sesuatu. Jadi mungkin saat usia kita beranjak pada usia 3-5 tahun lah kita mulai ingat sesuatu dan menjadi memori kita yang pertama. Saat pertanyaan itu ditujukan padaku, memori pertama yang sampai saat ini masih kuingat adalah saat aku duduk di teras dalam pangkuan ibuku, dan melambaikan tangan pada ketiga kakakku yang sedang membonceng bapakku melintas di halaman rumah untuk berangkat sekolah, saat itu ketiga kakakku memakai seragam putih merah, berarti mereka masih SD. Itu adalah kenangan yang masih dalam tertanam dalam memoriku. Namun aku sudah tidak ingat kenangan yang jadi memori keduaku. Karena setelah ingatan itu, aku dapat mengingat kejadian-kejadian dimana aku lebih besar dari saat itu. Pada saat taman kanak-kanak, aku ingat dimana aku menjadi penyebab kecelakaan yang membuat bapak dan ketiga kakakku jatuh dari motor. Pada saat itu, aku merasa bersalah dan takut untuk pulang ke rumah. Jadi setelah pulang sekolah, aku nebeng temenku yang rumahnya dekat dengan pakdheku. Dan aku di rumah pakdheku sampai malam hari sampai bapakku menjemputku setelah dikasih tahu oleh pakdheku. Tapi, waktu kecil aku tidak bandel kok. Itu hanya sebuah kecelakaan.. ya hanya sebuah kecelakaan..

Kenangan...mungkin kata itu adalah kata yang sederhana, namun entah kenapa mempunyai berjuta makna. Tanpa kenangan kita tak punya teman. Tanpa kenangan kita pun mungkin tak pernah bisa mewujudkan harapan. Karena kenangan, kenyataan dan harapan adalah sesuatu yang saling berhubungan dan berkaitan satu sama lainnya. Saat kita berpijak pada kenangan, maka kita dapat menghadapi kenyataan dan akan memupuk harapan. Itulah kehidupan..

Kenangan tak selalu mengungkapkan keindahan, karena di dalamnya kadang kita merasakan penyesalan serta duka yang mendalam. Tapi segala macam rasa yang pernah terjadi dalam kehidupan, entah suka, duka, tangis dan tawa semua adalah kenangan yang akan terus menjadi pelangi dalam kehidupan. Membuat warna yang indah, bukan hanya melukis warna yang terang, namun juga warna-warna kegelapan. Itulah seni yang kita rangkai dalam berjuta nafas yang kita hembuskan.

Namun pernahkah kalian merasa harus menghapus suatu kenangan? Kenangan tentang seseorang mungkin. Karena semua kenangan itu kadang memang harus diseleksi, mana kenangan yang bisa dijadikan pijakan untuk memperbaiki masa depan dan mana kenangan yang hanya membuat kita terhanyut dalam buaian ataupun kenestapaan. Tapi jujur saja, menghapus kenangan itu jauh lebih sulit daripada berusaha mengingat kenangan tersebut, bahkan bisa dikatakan mustahil menghapus suatu kenangan secara dipaksakan. Pasti kenangan-kenangan tersebut sesekali akan teringat kembali dan membuat kita tak bisa benar-benar melupakannya. Namun meskipun kita tak bisa menghapusnya, yang paling penting adalah bagaimana mengelola kenangan-kenangan yang ingin kita lupakan agar suatu saat kita mengingatnya, kita bisa memberikan respon terbaik untuk meminimalisir dampak dari keberlanjutan mengingat kenangan tersebut.

Aku tak penah membenci kenangan sepahit apapun kenangan itu dalam kehidupan. Kenangan buruk dan kelam acap kali membuatku mampu bangkit dalam setiap kesulitan. Membuatku berharga pernah bisa melewatinya. Dan aku pun harus berterima kasih atas semua kenangan, dengan segala sisi kehidupan dan kenyataan.

Lalu bagaimanakah arti kenangan untuk masa depan? Kenangan takkan pernah berhenti untuk selalu mempengaruhi keputusan. Berbagai macam kejadian tak pernah lepas dari kenangan. Banyak hal yang diputuskan berdasarkan kenangan. Itulah yang dinamakan pengalaman. Dan banyak pula masa depan yang ditentukan berdasarkan kenangan, itulah harapan. Pengalaman dan harapan merupakan suatu hubungan yang takkan pernah bisa lepas satu sama lainnya. Dihubungkan dengan suatu kenangan. Menjadikan makna setiap sisi kehidupan dari masa yang telah berlalu, hari ini dan nanti. Kenangan-kenangan menciptakan berbagai kejadian yang membentuk angan yang ingin diwujudkan dalam masa yang akan datang. Mimpi dan harapan dalam bentuk sebuah cita-cita.













Kenangan.. begitu berharga untuk dilupakan.. satu pijakan untuk mewujudkan angan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar